Laporan Farmakognosi "UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL"
PERCOBAAN II
UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Uji
organoleptik merupakan hasil reaksi fisikologik berupa tanggapan atau kesan
mutu oleh sekelompok orang yang disebut dengan panelis. Panelis adalah
sekelompok orang yang bertugas menilai sifat atau kualitas bahan berdasarkan
kesan subyektif. Soekarto mengelompokan panelis ke dalam enam kelompok, yaitu :
panelis pencicipan perorangan, panelis pencicipan terbatas, panelis terlatih,
panelis agak terlatih dan, panelis konsumen (Suradi, 2007).
Pengujian organoleptik
disebut penilaian indera atau penilaian sensorik merupakan suatu cara penilaian
deengan memanfaatkan panca indera manusia untuk mengamati tekstur, warna,
bentuk, aroma, rasa suatu produk makanan, minuman ataupun obat. Pengujian organoleptik
berperan penting dalam pengembangan produk. Evaluasi sensorik dapat digunakan
untuk menilai adanya perubahan yang dikenhendaki atau tidak dalam produk atau
bahan-bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk pengembangan, mengevaluasi
produk pesaing, mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau
penyimpanan, dan memberikan data yang diperlukan untuk promosi produk. (Ayustaningwarno,
2014).
Pengujian
organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses
fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau
pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang
diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat
juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan
(stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat
berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan
benda penyebab rangsangan (Anonim, 2013).
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang
telah dikeringkan (Depkes RI, 1995). Sedangkan haksel merupakan bagian-bagian
tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji dan lain-lain yang dikeringkan
tetapi belum dalam bentuk serbuk (Anonim, 2009).
2.
Rumusan
Masalah
Rumusan
Masalah dari percobaan ini adalah bagaimana cara melakukan identifikasi beberapa macam haksel yang
biasa digunakan dalam ramuan untuk pengobatan atau tersedia diapotek ?
3.
Tujuan
Tujuan percobaan uji organoleptis haksel
kali ini adalah untuk melakukan identifikasi beberapa macam haksel yang biasa
digunakan dalam ramuan untuk pengobatan atau tersedia diapotek.
4.
Manfaat
Manfaat
dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui cara identifikasi beberapa macam
haksel yang biasa digunakan dalam ramuan untuk pengobatan atau tersedia
diapotek..
B.
Bahan
·
Klasifikasi Tanaman
1.
Alpukat (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Ordo
:Ranuculales
Familia :Lauraceace
Genus :Persea
Spesies :Persea
gratissima Gaertn
2.
Belimbing wuluh (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Subdivisi :Spermatophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Geraniales
Familia :Oxalidaceae
Genus :Averrhoa
Spesie :Averrhoa
bilimbi L.
3. Kelor
(Anonim, 1980)
Regnum
:Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Rhoeadales (Brassicales)
Familia :Moringaceae
Genus :Moringa
Spesies :Moringa
oleifera
4.
Kencur (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisio :Tracheopyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Zingiberales
Familia :Zingiberaceae
Genus :Kaempferia
Spesies :Kaempferia galangal L.
5. Cengkeh (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisio :Spermatophyta
Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Myrtales
Familia :Myrtaceae
Genus :Syzigium
Spesies :Syzigium aromaticum L.
6.
. Jambu biji (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisio :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Myrtales
Familia :Myrtaceae
Genus :Psidium
Spesies :Psidium guajava
7.
Asam (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisio :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Fabales
Familia :Fabaceae
Genus :Tamarindus
Spesies :Tamarindus
indica L.
8. Kunyit
(Anonim, 1980)
Regnum
:plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Monocotyledoneae
Ordo :Zingiberales
Familia :Zungiberaceae
Genus :Curcuma
Spesies :Curcumadomestica Val.
9. Ketumbar (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Sub
divisi :Angiospermae
Kelas
:Dicotyledonae
Ordo
:Apiles
Familia :Apiaceae
Genus
:Coriandrum
Spesies :Coriandrum
10. Kangkung (Anonim,
1980)
Regnum :Plantae
Subdivisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas
:Magnoliapsida
Ordo :Solanales
Familia :Convovulceae
Genus :Ipomea
Spesies :Ipomoea reptans
11. Kumis kucing (Anonim,
1980)
Regnum :PlantaeSubdivisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Lamiales
Familia :Lamiaceae
Genus :Orthosiphon
Spesies :Orthosiphon aristatus
12. Kasumba (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Violales
Familia :Bixaceae
Genus :Bixa
Spesies :Bixa orellana
13. Kembang
sepatu (Anonim, 1980)
Regnum :plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Malvales
Familia :Malvaceae
Genus :Hibiscus
Spesies :Hibiscus rosa sinensis .
14. Jahe
(Anonim, 1980)
Regnum
:plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Monocotyledoneae
Ordo
:Zingiberales
Familia :Zingiberaceae
Genus :Zingiber
Species :Zingiber officinale
15.
Mengkudu (Anonim,
1980)
Regnum :plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Dicotyledone
ordo :Rubiales
familia :Rubiaceae
genus :Morinda
spesies :Morinda citrifolia L.
Kelas :Dicotyledone
ordo :Rubiales
familia :Rubiaceae
genus :Morinda
spesies :Morinda citrifolia L.
16. Jambu mete (Anonim,
1980)
Regnum :Plantae
Divisi
:Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Sapindales
Familia :Anacardiaceae
Genus
:Anacardium
Spesies
:Anacardium
occidentale L
17.
Temulawak (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordo
:Zingiberales
Familia :Zingiberaceae
Genus
:Curcuma
Spesies
:Curcuma
xanthorrhiza Roxb
18. Singkong (Anonim,
1980)
Regnum :Plantae
Devisi
:Spermatophyta
Kelas :Dicotyledoneae
Ordo :Euphorbiales
Familia
:euphorbiaceae
Genus
:Manihot
Spesies :Manihot utilissima
19.
Lengkuas (Anonim, 1980)
Regnum
:Plantae
Divisi
:Magnoliophyta
Kelas
:Liliopsida
Ordo
:Zingiberales
Familia :Alpinieae
Genus
:Alpinia
Spesies :Alpinia
galanga
20. Pepaya (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Violales
Familia
:Caricaceae
Genus :Carica
Spesies
:Carica papaya L.
21
Jarak (Anonim, 1980)
Regnum
:plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Euphorbiales
Famili :Euphorbiaceae
Genus :Jatropha
Spesies
:Jatropha curcas
22.
Lada hitam (Hambali,2007)
Regnumm :Plantae
Divisi
:Spermatophyta
Kelas
:Monocotyledoneae
Ordo
:Piperales
Famili
:Piperaceae
Genus
:Piper
Spesies :Piper
nigrum Linn.
23.
kayu manis (Anonim, 1980)
Regnum :Plantae
Classis
:Dicotyledonae
Ordo
:Ranales
Familia
:Lauraceae
Genus
:Cinnamomum
Spesies
:Cinnamomum
burmannii (Ness.)
24. Hopea (Anonim, 1980)
Hopea
Regnum :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Theales
Famili :Dipterocarpaceae
Genus :Hopea
Spesies :Hopea sp.
C. DESKRIPSI
TANAMAN
1. Alpukat
Tanaman alpukat berupa pohon dengan tinggi
kurang dari 10 meter, batangnya berkayu, daunnya tunggal, bulat telur,
bertangkai, berbulu, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm dan berwarna hijau.
Bungannya majemuk, bentuk malai, tumbuh diujung ranting, warna putih
kekuningan. Buahnya berbentuk bunih, bulat telur, panjang 5-20 cm,
berbintik-bintik, daging buah jika sudah masak akan lunak, warnanya hijau atau
kuning keunguan. Bijinya bulat dengan diameter 2,5-5 cm, keping biji putih
kemerahan (Anonim, 1980).
2. Belimbing
Tumbuhan yang hidup pada ketinggian 5
hingga 50 meter. Batang utamanya pendek dan cabang utamanya rendah. Batangnya
bergelombang(tidak rata). Daunnya majemuk, berselang seling, panjang 30-60 cm
dan berkelompok diujung cabang. Pada setiap daun terdapat 11 sampai 37 anak
daun yang berselang-seling berpasangan. Anak daun berbentukoval. Bunganya
memiliki rasa asam, berukuran kecil. Buahnya berbentuk elips hingga seperti
torpedo, dengan panjang 4-10 cm (Anonim, 1980).
3. Kelor
Daunnya majemuk menyirip ganda 2-3 ,
posisisinya tersebar, tanpa daun penumpu, atau daun penumpu telah mengalami
metamorfosis sebagai kelenjar-kelenjar pada pangkal tangkai daun. Bunga banci,
zigomorf, tersusun dalam malai yang terdapat dalam ketiak daun, dasar bangun
mangkuk, kelopak terdiri atas 5 daun kelopak, mahkotapun terdiri atas 5 daun
mahkota,5 benang sari, bakalbuah, bakal biji banyak, buahnya buah kendaga yang
membuka dengan tiga katup yang panjang sekitar 30 cm, biji besar, bersayap,
tanpa endosperm, lembaga lurus (Anonim, 1980).
4. Kencur
Simplisia berupa irisan pipih, bau khas,
rasa pedas, bentuk hamper bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 1-4
mm, panjang 1-5 cm, lebar 0,5-3 cm, bagian tepi berombak dan keriput, warna
cokelat sampai cokelat kemerahan, bagian tegah berwarna putih sampai putih
kecoklatan. Korteks sempit, lebar lebih kurang 2 mm, warna putih (Anonim,
1980).
5.
Cengkeh
Bunga
dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek
serta bertandan.Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian
berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda
apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman
dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri (Anonim, 1980).
6.
Hopea
Pohon
yang sedang ukurannya dengan tinggi hingga 40 m, bulung tanpa cabang hingga 25
m, kadang-kadang lebih, diameter mencapai 90 cm dengan banir yang tampak jelas,
getah kuning, permukaan kulit bergaris-garis dalam, warna coklat, kulit kayu
bagian dalam kuning dengam bintik merah muda, getah kuning muda, hati kayu
coklat dan keras (Anonim, 1980).
7. Jambu biji
Simplia
berupa lembaran daun, warna hijau, bau khas aromatic, rasa kelat. Daun tunggal
bertangkai pendek, panjang tangkai 0,5-1 cm, helai daun berbentuk bundar menjorong,
panjang 5-13 cm, lebar 3-6 cm, pinggir daun rata agak menggulung ke atas,
permukaan atas agak licin (Anonim, 1980).
8.
Asam
Helaian anak daun berwarna hijau
kecoklatan atau hijau muda, bentuk bundar panjang, panjang 1 cm sampai 2,5 cm,
lebar 4 mm sampai 8 mm, ujung daun membundar, pinggir daun rata hampir sejajar
satu sama lain. Tulang daun terlihat jelas.Kedua permukaan daun halus dan
licin, permukaan bawah berwarna lebih muda (Anonim, 1980).
9.
Kunyit
Tanaman
kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu,
tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari
pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang
hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau
pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu,
panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna
putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata.Kulit
luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga
kekuning-kuningan. Kunyit yang memunyai nama latin Curcuma domestica Val.
merupakan tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek rimpang dengan ukuran
20-25 gram stek. Bibit rimpang harus cukup tua.Kunyit tumbuh dengan baik di
tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap
tahun dan di tempat yang sedikit terlindung.Tapi untuk menghasilkan rimpang
yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka.Rimpang kunyit berwarna
kuning sampai kuning jingga (Anonim, 1980).
10.
Ketumbar
Tanaman ketumbar berupa semak semusim,
dengan tinggi sekitar satu meter.Akarnya tunggang bulat, bercabang dan berwarna
putih.Batangnya berkayu lunak, beralur, dan berlubang dengan percabangan
dichotom berwarna hijau.Tangkainya berukuran sekitar 5-10 cm. Daunnya majemuk,
menyirip, berselundang dengan tepi hijau keputihan.Buahnya berbentuk bulat,
waktu masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna kuning
kecokelatan.Bijinya berbentuk bulat dan berwarna kuning kecokelatan Ketumbar
dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian
2.000 meter di atas permukaan laut.Tanaman ini dipanen setelah berumur tiga
bulan, kemudian dijemur dan buahnya yang berwarna kecoklatan dipisahkan dari
tanaman (Anonim, 1980).
11.
Kangkung
Kangkung
merupakan tanaman yang sangat tergolong lama tumbuh, tanaman ini memiliki akar
tunggang dan bercabang-cabang. Perakaran ini menembus dengan kedalam 60–100 cm,
dan menyebar luas secara mendatar 150 cm hingga lebih, terutamanya tanaman
kangkung pada air.Batang pada tanaman kangkung bult dan berlubang,
berbuku-buku, dan banyak mengandung air. Terkadang buku-buku tersebut
mengeluarkan akar tanaman yang serabut dan juga berwarna putih dan ada juga
berwrana kecoklatan tua. Kangkung juga memiliki tangkai dauan melekat pada
buku-buku batang dan di keiak batang terdapat mata tunas yang dapat tumbuh
cabang baru. Bentuk dauan memiliki ujung runcing dan juga tumpul, permukaan
dauan berwarna hijau tua dan juga
berwarna hijau muda. Bunga pada tanaman kangkung memiliki bentuk terompet dan
memiliki dauan mahkota yang berwara putih atau kemerahan.Dan jika menghasilkan
buah berbentuk bulat atau oval yang di dalamnya memiliki tiga butit biji.Warna biji
tanaman kangkung berwran hitam jika sudah tua dan hijau ketika mudah (Anonim,
1980).
12. Kumis kucing
Batangnya bersegi empat agak
beralur berbulu pendek atau gundul, helai daun berbentuk bundar
atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai
dari pangkalnya. Ukuran daun panjang 1–10cm dan lebarnya 7,5mm–1,5cm. Urat daun
sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan
berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak. Panjang
tangkai daun 7–29cm. Kelopak bunga berkelenjar.Urat dan pangkal berbulu pendek
dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota
yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari
ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang
13–27mm. Dibagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan
kemudian menjadi putih. Panjang tabung 10–18mm, panjang bibir 4,5–10mm.
Helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung
bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap,
panjang 1,75–2mm (Anonim,
1980).
13. Kasumba
Pohon kecil, tingginya 2 - 8 m. Bentuk
daun bundar telur hampir seperti jantung, warna merah tua keunguan.Perbungaan
bentuk malai 8 - 50 bunga warna merah gelap.Buah seperti buah rambutan warna
merah tua/gelap yang umumnya bagian ujung terlihat merekah sehingga
biji-bijinya dapat keluar cepat. Penyebaran : Terdapat di Jawa, Madura,
Sulawesi Selatan dan Ambon. Habitat : Tumbuh di dataran rendah sampai
2200 m dpl. Menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
Perbanyakan : Di Indonesia pembudidayaan di perkebunan untuk tumbuhan kesumba
belum ada. Banyak ditanam di tepi-tepi jalan raya, pagar/pembatas kebun sebagai
tanaman hias dan peneduh. Manfaat tumbuhan : Biji-biji kesumba masih
dipakai untuk mewarnai bahan anyaman dan kipas menjadi warna merah untuk daerah
Singaparna, Jawa Barat Buah Bixa orellana mengandung zat pewarna yang
disebut bixin. Zat ini dapat diekstraksi dengan merendam biji dalam air.Biji biasa
digunakan untuk mewarnai produk-produk makanan.
Tumbuhan perdu,
tinggi 2-9 m. mempunyai daun tunggal bertangkai panjang, bentuknya bulat telur,
ujung runcing, pangkal rata kadang berbentuk jantung, tepi rata, panjang 8-20
cm, lebar 5-12 cm, dan warna hijau berbintik merah Bunga tumbuhan ini berwarna
merah muda atau putih, diameter 4-6 cm Buahnya triangularis (segi tiga) seperti
buah rambutan, tertutup rambut sikat berwarna merah tua atau hijau, pipih,
panjang 2-4 cm dan berisi banyak biji kecil berwarna merah tua (Anonim, 1980).
14. Kembang sepatu
Batang berbentuk Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm,
masih muda ungu setelah tua putih kotor.Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung
runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.Bunga
: Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi
lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun
mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari
kuning, putik bentuk tabung, merah.Buahnya kecil, lonjong, diameter ± 4 mm,
masih muda putih setelah tua coklat.Bijinya pipih, putih. Akarnya tunggang,
coklat muda (Anonim,
1980).
15. Jahe
Tanaman
yang bisa bertahan hidup di daerah tropis dan dikenal memiliki rasa pedas dan
hangat pada rimpangnya ini.Batang pohon semu, beralur dan memiliki warna
hijau.Daun tunggal dan berwarna hijau tua, tangkai daun berbulu halus, helai
daun berbentuk lanset, bagian tepi rata dan bagian ujung runcing serta pangkal
daun tumpul. Panjang daun antara 20-40 cm dan lebar antara 2-4 cm.Bunga berupa
malai tumbuh dari dalam tanah berbentuk tongkat atau bundar telur, panjang
malai berkisar antara3,5-5 cm dengan lebar 1,5-1,75 cm. Gagang bunga hampir
tidak berbulu dengan panjang sekitar 25 cm, sisik pada bunga berjumlah 5-7
buah, berbentuk lanset. Letaknya berdekatan, panjang sisik 3-5 cm. mahkota
bunga berbentuk tabung 2–2,5 cm dengan helai agak sempit, memiliki bentuk
tajam, warna kuning kehijauan, panjang sekitar 1,5–2,5 mm dengan lebar 3–3,5 mm,
bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang
12-15 mm ; kepala sari berwarna ungu, dengan panjang 9 mm, tangkai putik
berjumlah 2.Buah berbentuk bulat hingga bulat panjang, berwarna coklat sedang
biji berbentuk bulat dengan warna hitam.Akar berbentuk serabut dengan warna
putih kotor.Rimpang tebal dan agak melebar, tumbuh bercabang-cabang.Warna
rimpang kuning pucat.Bagian dalam berserat agak kasar, warna kuning muda dengan
bagian ujung berwarna merah muda.Rimpang memiliki aroma khas dan rasa
pedas.Rimpang dapat dibedakan menjadi tiga bagian sesuai dengan ukuran dan
warna yang dimiliki yaitu : Jahe besar (jahe gajah/jahe badak), jahe kecil
(jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti) (Anonim, 1980).
16. Mengkudu
Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan tinggi
4-8 cm. Batang berkayu, bulat, kulit kasar, percabangan monopoidal.Daun
tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing.Panjang 10-40 cm. Bunga
majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, benang sari 5. Buah bongkol, permukaan tidak
teratur, berdaging, panjang 5-10 cm, hijau kekuningan (Anonim, 1980).
17. Jambu mete
Berbentuk pohon, berwarna coklat tua,
batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan
monopodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong
ke atas dan ada yang mendatar. Daun merupakan daun tunggal yang hanya
tumbuh di ujung-ujung ranting. Daun pada Anacardium occidentale L.
merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus)
dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun
bertangkai pendek (1,5-3 cm), daun berbentuk bulat telur sungsang dan
guratan rangka daunnya terlihat jelas bulat telur terbalik, kebanyakan dengan
pangkal runcing dan ujung membulat. Helaian daun tunggal, warna hijau
kekuningan sampai hijau tua kecoklatan, panjang 4 cm sampai 22 cm, lebar 2 cm
samapai 15 cm, ujung daun membulat (rotundatus) tidak terbentuk sudut
sama sekali, pangkal daun runcing (acutus) yakni jika kedua tepi daun di
kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada
puncak daun membentuk suatu sudut lancip (kurang dari 90º) (Anonim, 1980).
18.
Temulawak
Keping tipis, bentuk bundar atau jorong,
ringan keras, rapuh, garis tengah sampai 6 cm, tebal 2 mm – 5 mm, permukaan
luar berkerut, warna coklat kuning sampai coklat, bidang irisan berwarna coklat
kuning buram, melengkung tidak beraturan. (MMI JILID III HALAMAN 67) Temulawak
berbatang semu, daun berupa daun tunggal, berbentuk lonjong dan berujung
lancip.Daun muda memiliki warna cokelat pada tulang daun bagian tengah dan
hilang jika tua.Tangkai daun berujung pelepah memeluk batang.Daun terletak
berhadapan, berupa lembaran yang tipis, permukan halus.Akar serabutnya berupa
rimpang membulat, berwarna cokelat muda atau cokelat tua.Bagian dalam rimpang
berwarna jingga tua atau cokelat kemerahan).Daun temulawak lebar dan pada
setiap helaian dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun yang agak
panjang.Batang temulawak berbentuk batang semu, rimpangnya berwarna kekuningan (Anonim, 1980).
19.
Singkong
Tanaman perdu, bisa mencapai 7 meter
tinggi, dengan cabang agak jarang.Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang
kemudian membesar menjadi umbiakar yang dapat dimakan.Ukuran umbi rata-rata
bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari
klon/kultivar.Bagian dalam umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan.Umbi
singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.Gejala
kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam
sianida yang bersifat meracun bagi manusia.Umbi ketela pohon merupakan sumber
energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang
bagus justru terdapat pada daunsingkong karena mengandung asam amino metionina (Anonim,
1980).
20.
Lengkuas
Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak
yang tinggi batangnya mencapai 2-2,5 meter. Tanaman ini memilki akar tak
teratur.Pada lapisan luar terdapat kulit tipis berwarna coklat sedangkan
dibagian tangkai yang berbentuk umbi berwarna merah.Bagian dalam berwarna putih
dan jika dikeringkan menjadi kehijau-hijauan.Lengkuas mempunyai batang pohon
yang terdiri atas susunan pelepah pelepah daun.Daun-daunnya berbentuk bulat
panjang antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri atas
pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah
lengkap dengan helaian daun.Bunganya juga muncul pada bagian ujung tumbuhan.Rimpang
umbi lengkuas selain berserat kasar juga memiliki aroma yang khas (Anonim,
1980).
21. Pepaya
Pepaya
merupakan tanaman herba. Batangnya berongga, biasanya tidak beracun, dan
tingginya dapat mencapai 10 m. Daunnya merupakan daun tunggal, berukuran besar,
dan bercangkap. Tangkai daun panjang dan berongga. Bunganya terdiri dari tiga
jenis, yaitu bunga jantan, bunga betina, dan bunga semurna. Bentuk buah bulat
sampai lonjong. Batang, daun, dan buahnya mengandung getah yang memiliki daya
enzimatis, yaitu dapat memecah protein. Pertumbuhan tanaman papaya termasuk
cepat karena antara 10-12 bulan setelah ditanam buahnya telah dapat dipanen (Anonim, 1980).
22.
Jarak
Tanaman
jarak pagar termasuk famili Euphorbiaceae,
satu famili dengan karet dan ubikayu.Pohonnya berupa perdu dengan tinggi
tanaman 1–7 m, bercabang tidak teratur.Batangnya berkayu, silindris bila
terluka mengeluarkan getah.Daunya berupa daun tunggal, berlekuk, bersudut 3
atau 5, tulang daun menjari dengan 5 – 7 tulang utama, warna daun hijau
(permukaan bagian bawah lebih pucat dibanding bagian atas).Panjang tangkai daun
antara 4 – 15 cm. Bunga berwarna kuning kehijauan, berupa bunga majemuk
berbentuk malai, berumah satu.Bunga jantan dan bunga betina tersusun dalam
rangkaian berbentuk cawan, muncul diujung batang atau ketiak daun.Buah berupa
buah kotak berbentuk bulat telur, diameter 2 – 4 cm, berwarna hijau ketika
masih muda dan kuning jika masak.Buah jarak terbagi 3 ruang yang masing –
masing ruang diisi 3 biji.Biji berbentuk bulat lonjong, warna coklat
kehitaman.Biji inilah yang banyak mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30
– 40% (Anonim, 1980).
23. Lada hitam
Tanaman herbal tahunan,
memanjat.Batang bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat, warna hijau
kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung, ujung runcing, tepi
rata, panjang 5-8 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga
majemuk, bentuk bulir, menggantung, panjang 3,5-22 cm, warna hijau. Buah buni,
bulat, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah (Anonim, 1980).
24.
Kayu manis
Kayu
manis merupakan pohon hingga tinggi dapat mencapai 15 m, kadang berbanir kadang
tidak mempunyai banir, pepagannya licin tidak bergaris dan berwarna coklat
keabu-abuan hingga coklat kemerahan, dengan bau aromatik yang sangat kuat,
getahnya keputihan atau kuning muda. Daunnya agak berhadapan, berseling atau
spiral, dengan titik-titik kelenjar dan berbau harum ketika diremas, berbentuk
lonjong- menjorong hingga melanset, merah muda kemudian hijau muda ketika muda.
Perbungaan di ujung atau di ketiak daun, bunga biseksual jarang yang berbunga
tunggal. Buahnya berbiji 1, bulat telur,bijinya juga membulat telur (Anonim,
1980).
D. HASIL
PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
a.
Uji
Organoleptis
|
No
|
Nama
Haksel
|
Suku
|
Uji
Organoleptis
|
Kegunaan
|
||
|
Warna
|
Bau
|
Rasa
|
||||
|
1
|
Jambu mete
(Anacardium occidentale)
|
Anacardiaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
agak tengik
|
Agak
pahit
|
Obat
penyakit kulit, sembelit, sariawan, diare(Suprapti,2004)
|
|
2
|
Kencur
(Kaempferia galanga)
|
Zingiberaceae
|
Putih
kecoklatan
|
Khas
aromatik
|
Pahit,
pedas
|
Radang
lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala,
batuk, diare, darah kotor(Muhlisah,1999)
|
|
3
|
Kangkung
(Ipomoea reptans)
|
Convolvulaceae
|
Hijau kecoklatan
|
Khas
|
Hambar
|
Penenang
saraf, insomnia, sakit kepala, bisul, wasir
(Rukmana,
1994)
|
|
4
|
Kumis kucing
(Orthosiphon aristatus)
|
Lamiaceae
|
Kecoklatan
|
Khas
|
Hambar
|
Batu
kandung empedu, bengkak kandung kemih, encok, infeksi kandung kemih (Utami
dan Desty, 2013)
|
|
5
|
Ketumbar
(Coriandrum sativum)
![]() |
Apiaceae
|
Putih
kecoklatan
|
Khas
aromatik
|
Pahit,
pedas
|
Menurunkan
kadar kolesterol, anemia, diaere, gangguan pencernaan (Sri dan Suyanti,2012)
|
|
6
|
Daun kelor
(Moringa oleifera)
![]() |
Moringaceae
|
Hijau
kekuningan
|
Khas
|
Pahit
|
Alergi,
herpes, kurap, sakit mata, rematik, pegal linu, nyeri, menghilangkan
plek(Nurcahyati, 2014)
|
|
7
|
Kunyit
(Curcuma domestica)
|
Zingiberaceae
|
Coklat
|
Khas
aromatik
|
Pahit,
sepat
|
Diabetes
mellitus, tifus, disentri, usu buntu, keputihan, melancarkan haid (Rukamana,
1995)
|
|
8
|
Daun
belimbing
(Averrhoa bilimbi)
![]() |
Oxalidaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Agak
asam
|
Cacar
air, sakit kepala, jerawat, hipertensi, sakit kulit, batuk, reumatik,
demam,diabetes (Mahendra dan Evi,2001)
|
|
9
|
Lengkuas
(Alpinia galanga)
![]() |
Zingiberaceae
|
Putih
kecoklatan
|
Khas
aromatik
|
Pedas
|
Antifungi,
antibakteri, membersihkan darah, menambah nafsu makan, mempermudah
pengeluaran angin dari dalam tubuh (Andareto,2015)
|
|
10
|
Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza)
|
Zingiberaceae
|
Kuning
kecoklatan
|
Khas
aromatik
|
Pahit,
pedas
|
Gangguan
pencernaan, gangguan hati, meringankan osteoarthritis,kanker, dan penuaan
(Efi dan Tim Lentera, 2002)
|
|
11
|
Daun
ubi
(Ipomoea batatas)
![]() |
Convolvulaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Hambar
|
Mengatasi
stroke, meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan mata, anti osteoporosis,
penyembuh luka, sakit kepala, mencegah proses penuaan (Suyanti,2005)
|
|
12
|
Kayu
manis
(Cinnamomum burmannii)
![]() |
Lauraceae
|
Coklat
|
Khas
aromatik
|
Manis,
pedas, pahit
|
Rematik
sendi kronis, sakit pinggang, nyeri lambung,sakit perut,masuk angi dan batuk
(hembing, 2006)
|
|
13
|
Lada
hitam
(Piper nigrum)
![]() |
Piperaceae
|
Hitam
|
Khas
aromatik
|
Pedas
|
perut
kembung, bengak, bisul dan kencing tidak lawas (merlya, 2008)
|
|
14
|
Daun
jarak
(Jatropha curcas)
![]() |
Euphorbiaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Pahit
|
Reumatik,
sakit gigi, anti kanker, obat cacing dan penyakit kulit (Agusto, 2006)
|
|
15
|
Daun pepaya
(Carica papaya)
|
Caricaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Pahit
|
Mengobati demam, meingkatkan nafsu makan, melancarka
pencernaan, obat ginjal, anti jerawat, obat flu, kencing manis dan obat
beri-beri (khosman, 2009)
|
|
16
|
Jahe
(Zingiber officinale)
|
Zingiberaceae
|
Putih kecoklatan
|
Khas
aromatik
|
Pedas
|
Menghangatkan
badan, perut kembung, kolesterol, demam, batuk, rematik,(nandan, 2006)
|
|
17
|
Daun alpukat
(Persea Americana)
|
Lauraceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Pahit
|
Membasmi
batu gijal, menghaluskan kulit, kulit wajah kering, sakit pinggang,
hipertensi, sariawan (Kurniawan, 2014)
|
|
18
|
Daun
mengkudu
(Morinda citrifolia)
![]() |
Rubiaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Pahit
|
Obat
pelangsing, sariawan, laksasintia, menghilangkan ketombe (bambang, 2007)
|
|
19
|
Daun kembang sepatu
(Hibiscus rosa sinensis)
|
Malvaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Hambar
|
Menghilangkan
pembengkakan,antiradang (antiinflamasi, mengeluarkan nanah dan menumbuhkan
sel-sel baru (Wijayakusuma, 2000)
|
|
20
|
Kasumba
(Bixa orellana) |
Asteraceae
|
Orange
kemerahan
|
Khas
|
Hambar
|
Mengobati
cacar air (Dalimartha, 2008)
|
|
21
|
Daun asam
(Tamarindus indica)
|
Fabaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Asam
|
Obat
asma, mengobati reumatik, penurun demam, batuk kering (Saparinto dan Diana,
2006)
|
|
22
|
Daun jambu biji
(Psidium guajava)
|
Myrtaceae
|
Hijau
kecoklatan
|
Khas
|
Pahit,
sepat
|
Diare,
mengontrol kolesterol, diabetes, kardiovaskuler, jerawat, bintik hitam, anti
penuaan (Parimin,2005)
|
|
23
|
Kayu secang
(Caesalpinia sappan L.)
|
Caesalpiniace
Caesalpiniacea
|
Orange
|
Khas
|
Hambar
|
Bahan
kosmetik, sabun, obat-obatan dan makanan olahan (Andareto, 2015)
|
|
24
|
Buncis
(Phaseolus vulgaris L.)
|
Myrtaceae
|
Coklat
tua
|
Khas
aromatik
|
Pedas
kepahitan
|
Mengobati
sakit gigi, peradangan, mual, muntah, system pencernaan, pilek(Sriana, 2000)
|
E.
PEMBAHASAN
Haksel
merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji dan
lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk. Sedangkan, Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan
sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan
lain, berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia dianggap bermutu rendah jika
tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya
persyaratan kadarnya. Dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak
lagi memenuhi syarat, misalnya basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas
dan lain-lain. Dinyatakan bulukan jika kualitasnya turun karena dirusak oleh
bakteri, cendawan atau serangga. Dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja
terdapat bersama bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Dianggap dipalsukan jika
secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak semestinya.
Cara-cara pemeriksaan untuk
menilai simplisia ada 5 cara. Pemeriksaan haksel dilakukan dengan
cara pemeriksaan simplisia secara organoleptis, mikroskopik, dan makroskopik. Secara Oranoleptik : Dengan
pancaindera meliputi pemeriksaan bentuk, bau, rasa pada lidah dan tangan,
kadangkala dengan pendengaran. Dalam hal ini harus diperhatikan bentuk, ukuran,
warna bagian luar dan dalam, retakan-retakan atau gambaran-gambaran dan susunan
bahannya berserat-serat, penggumpalan dan sebagainya. Mikroskopik :
Umumnya pemeriksaan terhadap serbuk dalam irisan melintang, secara fisika
: Meliputi pemeriksaan daya larut, bobot jenis, rotasi optic, titik lebur,
titik beku, kadar air, sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultraviolet,
penetapan mikroskopis dengan sinar polarisasi. Sedangkan untuk
pemeriksaan secara makroskopik dilakukan dengan melihat simplisia dan
serbuk simplisia secara langsung dengan mata telanjang, memperhatikan bentuk
dari simplisia. Kimia : Secara
kualitatif/identifikasi umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan. Hayati/Biologi
: Umumnya ditujukan pada pemeriksaan potensi zat berkhasiat.
Pemeriksaan organoleptis
merupakan pengecekan tanaman atau pemeriksaan tanaman dengan menggunakan
bantuan indera manusia. Pemeriksaan organoleptis meliput aroma, rasa, dan warna. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
mendeskripsikan tanaman melalui kepekaan rasa dari analis. Pemeriksaan ini
memiliki tingkat pengamatn yang tinggi. Warna, rasa dan bau perlu diamati
sebaik mungkin agar menghasilkan data yang efisien. Pemeriksaan secara
oranoleptis harus didukung oleh indera manusia yang normal. Orang-orang yang
mengalami buta warna, sakit dan flu tidak diharapkan melakukan pemeriksaan
organoleptis ini. Pemeriksaan haksel secara organoleptis ini mulai dari aroma,
rasa dan warna perlu dilakukan berulang-ulang dan bersama-sama. Penggunaan
istilah kata yang baik untuk aroma, rasa dan warna juga mendukung hasil
pengamatan.
Pemeriksaan uji organoleptis pada
indra manusia sangat dibutuhkan antara lain dalam hal penglihatan yang
berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran dan bentuk, volume kerapatan
dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta bentuk bahan, indra peraba
yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur merupakan
sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat
diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi merupakan
tebal, tipis dan halus, indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai
suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang
menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan, serta indra pengecap,
dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat dengan mudah dirasakan pada
ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah, rasa asam pada pinggir
lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.
Daun mengkudu
mengandung berbagai zat yang berkhasiat obat yang dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit, dan tanaman mengkudu lebih dikenal sebagai tanaman obat. Buah
mengkudu dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit dan daunnya bisa digunakan
untuk meredam sakit kepala, Buah mengkudu memiliki sifat anti bakteri, anti
jamur dan antiparasit yang baik untuk memelihara kesehatan kulit dan tubuh.
Untuk mencegah hipertensi, Untuk mengobati demam, batuk, Untuk mengobati tumor
dan kanker, Untuk melancarkan pencernaan. Dan lada hitam
atau merica adalah rempah-rempah berwujud bijian yang
dihasilkan tanaman Piper
nigrum L. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan
dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di dunia. Piperin
merupakan suatu senyawa yang sangat bermanfaat dalam kesehatan. Lada hitam
mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, lionena, filandrena alkaloid
piperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak. Rasa
pedas disebabkan oleh resin yang disebut kavisin. Kandungan piperine dapat
merangsang cairan lambung dan air ludah. Selain itu lada bersifat pedas,
menghangatkan dan melancarkan peredaran darah, serta Piperin mempunyai daya
hambat enzim prostaglandin sintase sehingga bersifat antiflogistik. Piperin
juga berkhasiat sebagai antioksidan, antidiare, insektisida. Sebagai
antiiflamasi, parfum,
Antinociceptive.
Dalam bidang
farmasi haksel yang kami gunakan berupa daun papaya, daun kelor, daun mengkudu
dan lada hitam banyak digunakan sebagai bahan bahan
obat maupun makanan sehari-hari. Daun papaya digunakan dalam bidang farmasi
adalah sebagai obat malaria, karena daun papaya mengandung Flavonoid, saponin, polifenol,
alkaloids carpaine, pseudocarpain, dehydrocarpaine I dan II, choline,
carposide, enzim papain,vitamin C dan E, tokofenol, tannin, serta daun pepaya
yang direbus dapat digunakan untuk terapi hipertensi. Potensi yang terkandung
dalam daun kelor diantaranya adalah tinggi kandungan protein, ß-karoten,
vitamin C, mineral terutama zat besi dan kalsium, dan sebagai bahan konsumsi
makanan manusia, produk-produk farmasi, serta khasiat daun kelor yang lain
adalah sebagai obat sakit kuning, obat sakit mata, obat haid yang tidak
teratur, obat pusing, obat sesak nafas, ekspektoran (obat yang dapat memudahkan
pengeluaran dahak atau getah radang dari paru-paru), encok, obat mual
dan penguat tubuh atau tonik.
F.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan secara organoleptik meliputi pengujian morfologi, yaitu
berdasarkan warna, bau dan rasa membuktikan bahwa beberpa tanaman/
haksel yang biasanya digunakan sebagai bahan obat tradisional memiliki warna,
bau, rasa yang berbeda-beda. Serta kegunaan yang berbeda pula. Tetapi tidak
semua simplisia mempunyai ciri khas yang membedakan simplisia dengan simplisia
lainnya ada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa uji organoleptis
haksel dilakukan dengan cara mengidentifikasi warna rasa dan bau dari haksel
tersebut.
2.
Saran
Saran pada praktikum ini yaitu agar para praktikan lebih serius lagi dalam
melakukan percobaan ini agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal dan
meminimasilir kesalahan.

























Comments
Post a Comment