Laporan Farfis :PENENTUAN PENGARUH ZAT TAMBAHAN TERHADAP VISKOSITAS PROPILEN GLIKOL MENGGUNAKAN VISKOMETER OSTWALD"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Viskositas adalah ukuran yang
menyatakan kekentalan suatu cairan atau
fluida. Viskositas (kekentalan)
berasal dari kata Viscous. Suatu
bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair
terlebih dahulu menjadi Viscous yaitu menjadi
lunak dan dapat
mengalir pelan – pelan. Viskositas dapat
dianggap sebagai gerakan
di bagian dalam (internal) suatu
fluida (Glenn, 2011).
Diantara salah satu sifat zat cair
adalah kental (viskos) dimana zat cair memiliki kekentalan yang berbeda-beda
materinya. Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan
adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair
tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair.
Viskositas menentukan kemudahan
suatu molekul bergerak karena
adanya gesekan antar
lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu
cairan untuk mengalir (Astuti, 2011).
Dalam bidang farmasi, mempelajari
viskositas sangatlah penting. Karena banyak diaplikasikan dalam pembuatan krim,
suspensi, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet dan lain-lain. Menurut (Aprliani,
2013) Besarnya viskositas dipengaruhi
oleh beberapa faktor
seperti temperatur, gaya tarik
antar molekul dan
ukuran serta jumlah molekul
terlarut. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, akan dilakukan pengujian
viskositas dengan memberikan zat atau molekul tambahan. Agar lebih memahami mengenai
viskositas dilakukanlah percobaan penentuan pengaruh zat tambahan terhadap
viskositas propilen glikol menggunakan viskometer ostwald.
B.
Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari percobaan ini
yaitu :
1. Bagaimana mengetahui cara
penentuan viskositas larutan menggunakan viskometer
Ostwald?
2.
Bagaimana
pengaruh kehadiran zat lain terhadap
viskositas propilen glikol?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari percobaan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui cara penentuan viskositas
larutan menggunakan viskometer Ostwald.
2.
Untuk mengetahui pengaruh kehadiran zat lain terhadap viskositas
propilen glikol.
D.
Manfaat
Adapun
manfaat dari percobaan ini yaitu :
1. Mahasiswa
mampu memahami cara penentuan viskositas larutan menggunakan viskometer Ostwald.
2. Mahasiswa
mampu menjelaskan tentang pengaruh kehadiran zat lain terhadap viskositas
propilen glikol.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Viskositas suatu
fluida merupakan daya hambat yang disebabkan
oleh gesekan antara
molekul-molekul cairan, yang mampu
menahan aliran fluida
sehingga dapat dinyatakan sebagai
indikator tingkat kekentalannya. Nilai kuantitatif dari
viskositas dapat dihitung
dengan membandingkan gaya tekan per satuan luas terhadap gradien
kecepatan aliran dari
fluida (Warsito, 2012).
Viskositas suatu cairan dipengaruhi oleh
kadar air yang
ada pada cairan tersebut. Kekentalan
atau viskositas dapat
dinyatakan sebagai tahanan aliran
fluida yang merupakan
gesekan antara molekul–molekul cairan
satu dengan yang
lain. Suatu jenis cairan
yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas
yang rendah, dan sebaliknya bahan–bahan
yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi. Viskositas
menentukan kemudahan suatu molekul
bergerak karena adanya
gesekan antar lapisan material. Karenanya
viskositas menunjukkan tingkat
ketahanan suatu cairan
untuk mengalir. Semakin
besar viskositas maka aliran
akan semakin lambat.
Besarnya viskositas
dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti temperatur, gaya
tarik antar molekul
dan ukuran serta jumlah molekul terlarut (Apriani,
2013).
Viskositas
adalah resistensi cairan (liquid atau gas) untuk perubahan bentuk atau gerakan
relatif partikel yang berdekatan satu sama lain. Viskositas menunjukkan oposisi
mengalir. Viskositas merupakan properti
dari cairan dan didefinisikan sebagai resistensi cairan mengalir.Timbal balik
dari viskositas disebut sebagai fluiditas yaitu ukuran kemudahan aliran.
Misalnya sirup gula memiliki viskositas lebih besar dari air. Viskositas dapat
dianggap sebagai gesekan internal antara molekul (Dikko, 2015).
Viskositas
fluida adalah ukuran adalah ketahanan deformansi bertahap oleh tegangan geser
atau tegangan tarik. Untuk airan, itu sesuai dengan konsep informal ketebalan.
Viskositas adalah properti yang timbul dari tbrakan antara partikel yang
berdekatan dalam cairan yang bergerak dengan berbagai kecepatan. Ketika cairan
dipaksa melalui tabung, partikel yang terdiri cairan umumnya begerak lebih
cepat dekat sumbu tabung dan lebih lambat dekat dindingnya, oleh karena itu
beberapa strees (seperti perbedaan
tekanan antara kedua tabung berakhir), diperlukan untuk mengatasi gesekan
antara lapisan antara partikel dan menjaga gerakan cairan. Viskometer Redwood
digunakan untuk menentukan viskositas kinematik (unit enti stoke) dari cairan
yang berbeda di berbagai suhu (Boda dkk., 2015).
Viskositas
kinematik dapat Diukur pada
suhu yang diinginkan menggunakan Ostwald viskometer. Viskometer
ini dikalibrasi menggunakan
air. Campuran cairan dimasukkan
dalam viskometer tersebut.
Setelah campuran mencapai
suhu, aliran waktunya
diukur berulang kali. Pengukuran aliran cairan dibuat dengan stopwatch elektronik dengan
akurasi 0.01sec. Dalam
perhitungan viskositas, dua
konstanta dan b
viskometer dalam kaitannya dengan ini diperoleh
dengan mengukur waktu aliran dengan benzena kemurnian
tinggi pada suhu tertentu.
viskositas dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan yang telah ditentukan dan
konstantayang ditentukan (Parthasarathi dkk., 2011).
Viskositas
adalah properti karakteristik mendasar dari semua cairan dan merupakan faktor
penting yang menentukan kualitas secara keseluruhan dan stabilitas sistem
pangan. Formula dua, tiga dan multi-konstan telah diusulkan untuk representasi
viskositas cairan sebagai fungsi temperatur. Bentuk fungsional menggambarkan
pengaruh suhu (t) di oC pada viskositas cairan di cP yang disebut
sebagai teori viskositas Pure-liquid. Campuran etilenglikol atau propilen
glikol dan air dalam proporsi yang berbeda digunkan sebagai fluida perpindahan
panas dalam kondisi iklim dingin atau untuk menurunkan pembekuan berair. Glikol
menunjukan kinerja transfer panas yang lebik baik pada suhu yang rendah (Naik
dkk., 2010).
BAB III
METODOLOGI
PERCOBAAN
A.
Waktu
dan tempat
Praktikum
farmasi fisika II percobaan “Penentuan pengaruh zat tambahan terhadap viskositas propilen
glikol menggunakan viskometer Ostwald”
dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 19 desember 2015. Bertempat di
Laboratorium Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo.
B.
Alat
dan bahan
1.
Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan
ini yaitu batang pengaduk, filler, gelas kimia, pipet tetes,
statif dan klem, stopwatch, timbangan analitik, dan viskometer
Ostwald.
2.
Bahan
Bahan yang digunakan pada
percobaan ini yaitu aquades, propilen glikol 20 %, madu,
dan Tisue
C.
Prosedur Kerja
1. Pembuatan Propilen Glikol
a) Dipipet 20 ml Propilen Glikol Murni
b) Dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml
c) Ditambahkan akuades sampai tanda tera
d) Dimasukkan ke dalam botol gelap dan diberi
label.
2. Penentuan viskositas
a) Dimasukkan akuades kedalam viskometer Ostwald sebanyak 10
ml
b)
Dihisap
menggunakan filler samapai batas atas (m)
c)
Dibiarkan
mengalir sampai batas bawah (n)
d) Dicatat waktu alir dari batas atas sampai ke batas bawah
e)
Dilakukan
triplo dan dihitung viskositasnya
f)
Diulang
prosedur diatas untuk propilen glikol 20%.
3.
Penentuan pengaruh kehadiran zat lain
terhadap viskositas propilen glikol 20%
a)
Diambil
propilen glikol sebanyak 10 ml
b)Dimasukkan kedalam gelas kimia
c)
Ditambahkan
akuades sebanyak 1 pipet
d) Diaduk
e)
Dimasukkan
kedalam viskometer Ostwald kemudian diukur waktu alirnya seperti prosedur 1
f)
Dilakukan
triplo dan dihitung viskositasnya
g)
Diulang
prosedur diatas untuk penambahan madu pada propilen glikol 20%
h) Dibandingkan hasil viskositas pada prosedur 1 dan hasil
viskositas pada prosedur 2
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
1.
Tabel
Pengamatan
|
No.
|
Perlakuan
|
Waktu Pengukuran (menit)
|
Rata-rata
(menit)
|
|
1
2
3
|
Air
Air
Air
|
1.37
1.39
1.36
|
1.62
|
|
1
2
3
|
Propilen
glikol
Propilen
glikol
Propilen
glikol
|
2.58
3.10
3.16
|
3.13
|
|
1
2
3
|
Propilen
glikol + air
Propilen
glikol + air
Propilen
glikol + air
|
2.48
3.05
2.42
|
2.86
|
|
1
2
3
|
Propilen
glikol + madu
Propilen
glikol + madu
Propilen
glikol + madu
|
3.55
3.58
3.35
|
3.82
|
2.
Perhitungan
a.
Viskositas propilen glikol + air
0,37 =
x 93
=
0,0039 atau 3,9 x 10-3 N/m2S
b.
Viskositas propilen glikol + madu
0,57 =
x 93
= 0,0061 atau 6,1 x 10-3
N/m2S
B. Pembahasan
Farmasi
fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang ilmu fisika dan
mengaplikasikannya ke bidang farmasi. Banyak yang dapat dipelajari di farmasi
fisika seperti stabilitas obat, kelarutan, mikrometik dan lain-lain. Selain
itu,frmasi fisika juga mempelajari tentang rheologi. Istilah
Rheologii berasal dari bahasa Yunani rheo
(mengalir) dan logos (ilmu
pengetahuan), digunakan oleh Bingham dan Crawford untuk memberikan aliran zat
cair dan deformasi zat padat. Rheologi penting untuk digunakan dalam farmasi terutama
dalam hal formulasi dan analisa bentuk sediaan farmasi tersebut, seperti
emulsi, pasta, suppositoria, dan dragee/tablet bersalut. Hal ini penting dalam
hal mampu menghasilkan produk dengan konsistensi yang baik dan mampu membuat
produk ulang tersebut dengan kualitas yang sama. Rheologi erat kaitannya dengan
viskositas.
Viskositas adalah salah satu sifat
polimer yang sangat berpengaruh dalam pembentukan suatu membran, karena
viskositas ini menggambarkan cepat atau lambatnya cairan tersebut mengalir. Viskositas
dalam zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antar partikel zat cair. Oleh
karena itu, semakin besar viskositas zat cair maka semakin susah benda padat
bergerak di dalam zat cair tersebut. Akibat adanya kekentalan zat cair di dalam
pipa maka besarnya kecapatan gerakpartikel pada penampang melintang tersebut
tidak sama, hal ini disebabkan adanya gesekan antar molekul pada cairan kental.
Besaran viskositas berbanding terbalik dengan perubahan temperatur karena
kenaikan temperatur akan melemahkan ikatan antar molekul suatu jenis cairan
sehingga akan menurunkan nilai viskositasnya. Penentuan viskositas larutan
dilakukan dengan menggunakan viskometer Ostwald.
Percobaan ini menggunakan viskometer
Ostwald, yang mana pada metode ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang
dibutuhkan oleh suatu cairan (fluida) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir
antara dua tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih
cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih sederhana. Prinsip
dari penentuan viskositas dengan metode viskometer Ostwald ini dilakukan dengan
memasukkan cairan ke dalam alat viskometer melalui pipa A kemudian dengan cara
menghisap cairan dibawa ke B sampai garis atas. Selanjutnya cairan dibiarkan
mengalir bebas dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis atas ke
bawah diukur. Masing-masing perlakuan di ulangi tiga kali, hal ini dilakukan
karena untuk mendapatkan nilai yang mendekati benar sebab alat yang digunakan
tidak dapat menentukan hasilnya secara pasti. Dari ketiga hasil tersebut
kemudian dirata-ratakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
viakositas adalah tekanan, viskositas cairan naik dengan naikknya tekanan,
sedangkan viskositas gas tidak dipengaruhi oelh tekanan. Temperatur, viskositas
akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan naiknya
suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energy.
Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah.
Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
Kehadiran zat lain, penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya
bahan tambahan seperti bahan suspense menaikkan viskositas air.pada minayak
ataupun gliserin adanya penambahan air akan viskositas akan turun karena
gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat. Ukuran
dan berat molekul, viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju
aliran alcohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya
tinggi serta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi. Berat molekul,
viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak. Kekuatan antar
molekul, viskositas air naik dengan adanya ikatan hydrogen, viskositas CPO
dengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan sama.
Propilen glikol adalah pelarut yang
digunakan untuk bahan pewangi, bahan alami dan produk kosmetik. Propilen glikol
berupa cairan kental, transparan dan tidak berbau apapun. Karena toksisitasnya
sangat rendah, banyak digunakan dalam industri kosmetik maupun makanan. Pemerian
cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis,
higroskopik. Kelarutan, dapat campur dengan air, dengan etanol 95% P dan dengan
kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan eter minyak
tanah P dan dengan minyak lemak.
Madu adalah
cairan yang kental. Viskositas madu tergantung
pada kadar air
dan suhu. Madu
dengan kadar air tinggi
mengalir dengan kecepatan
lebih tinggi dibandingkan dengan
yang lebih rendah. Komposisi madu umumnya memiliki
pengaruh yang kecil terhadap viskositas
madu. Densitas madu dinyatakan
sebagai gravitasi spesifik.
Gravitasi spesifik adalah
perbandingan antara spesifik fluida
dengan spesifik air.
Densitas madu tergantung pada
kadar air madu,
biasanya densitas madu lebih
besar dari densitas
air sebesar 50%.
Pada percobaan ini cairan yang akan ditentukan viskositasnya
adalah propilen glikol dengan konsentrasi 20% yang diberikan zat tambahan yaitu
akuades dan madu sehingga dapat diketahui pengaruh zat tambahan terhadap
viskositas propilen glikol. Bahan lain yang akan diukur viskositasnya adalah
aquades yang berfungsi sebagai pembanding saja. Pengukuran dilakukan sebanyak
tiga kali. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini, air
memiliki rata-rata 1.62, propilen glikol memiliki rata-rata 3,13, propilen glikol ditambah air memiliki rata-rata 2.86 dan untuk propilen glikol ditambah
madu memiliki rata-rata 3.82. Dari hasil pengukuran tersebut maka
diperoleh viskositas propilen glikol ditambah air yaitu 0,0039 atau 3,9 x 10-3
N/m2S dan viskositas propilen glikol
ditambah madu yaitu 0,0061 atau 6,1 x 10-3
N/m2S. Secara teori, semakin lama waktu
yang diperlukan untuk mengalirnya suatu fluida dari garis atas ke garis bawah,
maka semakin besar pula nilai viskositas cairan. Hal ini sesuai dengan hasil
pengamatan yaitu propilen glikol yang ditambah madu memiliki viskositas yang
lebih besar dibandingkan propilen glikol yang ditambahkan air. Menurut (Apriliani,
2013) Suatu jenis cairan
yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas
yang rendah, dan sebaliknya bahan–bahan
yang sulit mengalir
dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Viskositas menentukan
kemudahan suatu molekul bergerak
karena adanya gesekan
antar lapisan material. Karenanya
viskositas menunjukkan tingkat
ketahanan suatu cairan
untuk mengalir. Semakin
besar viskositas maka aliran
akan semakin lambat.
Besarnya viskositas
dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti temperatur, gaya
tarik antar molekul
dan ukuran serta jumlah molekul terlarut.
Dalam bidang farmasi,
prinsip-prinsip rheologi di aplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi,
lotion, pasta, penyalut tablet dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi
digunakan juga untuk karakteristik produk sediaan farmasi sebagai penjamin
kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran
aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube atau pelewatan jarum suntik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Cara menentukan viskositas larutan
Newton dengan menggunakan viskometer Ostwald yaitu
dengan mengukur waktu yang dibutuhkan sampel untuk mengalir dengan
gaya yang disebabkan oleh berat cairan/konsentrasi cairan itu sendiri.
2. Pengaruh kadar larutan terhadap
viskositas berbanding lurus, dimana jika larutan memiliki konsentrasi yang
tinggi maka akan memiliki viskositas yang tinggi. Dan sebaliknya, jika
larutan memiliki konsentrasi yang rendah maka akan memiliki viskositas yang
rendah pula.
3. Adanya
zat tambahan terhadap pengukuran penentuan viskositas propilen glikol
mempengaruhi viskositas dimana viskositas
propilen glikol ditambah air yaitu 3,3 x 10-3 pas atau N/m2S dan viskositas propilen glikol
ditambah madu yaitu 6,1 x
10-3 pas atau N/m2S.
B.
Saran
Sebaiknya dalam
melakukan percobaan para praktikan
harus lebih teliti agar diperoleh hasil yang lebih maksimal. Serta para asisten bisa datang tepat waktu untuk
membimbinng.
DAFTAR
PUSTAKA
Apriani Devina. Gusnedi dan Yenni Darvina.
2013. Studi Tentang Nilai Viskositas Madu Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera
Barat untuk Mengetahui Kualitas Madu. Pillar
Of Physics.Vol 2.
Boda,
M A., P N Bhasagi, A S Sawade and
R A Andodgi, 2015, Analysis of
Kinematic Viscosity for Liquids by Varying Temperature, International Journal of Innovative Research in Science, Engineering
and Technology. 4 (4).
Dikko A. B., 2015, The viscosity
variation of some locally produced vegetable oils with temperature, IJMRD. 2(1): 76-78.
Naik, M. T., G. Ranga
Janardhana, K. Vijaya Kumar Reddy and B.
Subba Reddy, 2010, Experimental Investigation into Rheological Property of
Copper Oxide Nanoparticles Suspended in Propylene Glycol-Water Based Fluids, ARPN Journal of Engineering and Applied
Sciences, Vol. 5 (6).
Parthasarathi, S. Saravanakuamr, K. Baskaran, R. Kubendran, TR.
2011. A Volumetric and Viscosity Study for the Binary Mixtures of
Dimethylsulfoxide with Benzene, Ethyl benzene, Chlorobenzene and Bromobenzene
at Temperatures of (303.15, 308.15 and 313.15) K and a Pressure of 0.1Mpa. International Journal of Science and
Technology. 1(2).
Warsito. Sri Wahyu Suciyati, dan Dyan Isworo.
2012. Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas dengan Metode Bola Jatuh Berbasis
Sensor Optocouplerdan Sistem Akuisisinya pada Komputer. Jurnal Natur Imdonesia.14(3). ISSN 1410-9379
Comments
Post a Comment